Thursday, January 4, 2018

Wasilah (Guru Mursyid) dan ilmu laduni

PENGAJIAN ALQURAN BERSAMA YMTGURU HAJI ABDUL RAHIM ALHASSANIYYAH  2 JANUARI 2018

بسم الله الرحمن الر حيم

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ ﴿28﴾

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. ﴾28﴿ Faatir

رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ ﴿8﴾

Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. ﴾8﴿ Al Bayyinah.

Yang takut pada Allah di antara hambaNya adalah orang yang berilmu.

Para Sahabat, para Wali Allah mendapat keredhaan Allah

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿100﴾

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. ﴾100﴿ At Taubah

Siapa-siapa yang ikut jejak langkah para Sahabat mereka mendapat keredhaan Allah. Para Wali, Tabiin dan Ulama Mujtahidin juga boleh disebut dengan RA.

Jenis-jenis ulama:-

وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ

Orang-orang yang berilmu (yang menegakkan keadilan) Ali Imran ayat 18

أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Orang-orang yang diberi ilmu Al Mujadilah ayat 11

Orang-orang yang diberi ilmu lebih tinggi maqamnya dari orang-orang yang berilmu.

Orang-orang yang berilmu ada syaratnya yakni mereka perlu menegakkan keadilan iaitu mereka mesti ikut perintah Tuhan pada dirinya, keluarganya, kaum kerabat, masyarakat, negara dan antarabangsa

Orang yang berilmu semata-mata tapi tak tegakkan keadilan tidak kenal Tuhan.

Rujuk ayat 28 Surah Fatir..ulama yng takut pada Tuhan mesti kenal Tuhan. Orang yang tidak takut pada Tuhan  tidak akan diberi ilmu lansung dariNya. (Ilmu Laduni)

Kebanyakan ulama ilmu semata-mata, dia tidak tegakkan keadilan.

الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ حَسِيبًا ﴿39﴾

(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. ﴾39﴿ Al Ahzab

Orang-orang yang takut kepada Allah dan tidak takut pada selain dari Allah akan berjaya misi dakwahnya.

World population 7.6 billion. Orang Islam hanya 1.7 billion. 5.9 billion bukan Islam. Dalam 1.7 billion orang Islam pun ada wahabbi, syiah, dll

Nampaknya ulama-ulama  tidak berjaya sebarkan Islam walaupun ia agama yang benar.

Masalahnya kita takut pada selain dari Tuhan bila berdakwah. Ulama yang tak kenal Tuhan, jauh dari Tuhan.

Ada juga ustaz-ustaz yang nak bawa kenal undang-undang Tuhan tapi mereka gagal sebab tak kenal Tuhan

Kenapa ulama-ulama  tak kenal Tuhan? Sebab mereka tak ada wasilah (Guru Mursyid)

Kita umat Islam telah mengecewakan Nabi SAW. Bolehkah kita berbangga bila kita katakan yang kita umat Nabi SAW?

Ilmu Laduni...

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ ﴿269﴾

Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). ﴾269﴿ Al Baqarah

Al Hikmah - wisdom behind something

Orang2 yang dikehendaki-Nya - orang2 yang kenal Tuhan.

Al Hikmah - faham apa yang disebaliknya.

IKIM itu salah. Tidak ada yang boleh beri kefahaman selain Allah.

Ilmu boleh dipelajari, hikmah/kefahaman tidak dapat dipelajari

Yang tersurat boleh dipelajari, yang tersirat tidak boleh dipelajari ianya terus dari Tuhan.

Thoifatul Ilmu hikmah itulah ilmu Laduni.

Ayat2 berikut adalah dari Surah Al Kahfi..

فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا ﴿65﴾

Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. ﴾65﴿

فَانطَلَقَا حَتَّىٰ إِذَا رَكِبَا فِي السَّفِينَةِ خَرَقَهَا ۖ قَالَ أَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا إِمْرًا ﴿71﴾

Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar. ﴾71﴿

!: فَانطَلَقَا حَتَّىٰ إِذَا لَقِيَا غُلَامًا فَقَتَلَهُ قَالَ أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً بِغَيْرِ نَفْسٍ لَّقَدْ جِئْتَ شَيْئًا نُّكْرًا ﴿74﴾
Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Mustafa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar". ﴾74﴿

[1/2,  أَمَّا السَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَاكِينَ يَعْمَلُونَ فِي الْبَحْرِ فَأَرَدتُّ أَنْ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَاءَهُم مَّلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا ﴿79﴾

Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. ﴾79﴿

وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَا أَن يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا ﴿80﴾

Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. ﴾80﴿

فَأَرَدْنَا أَن يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا ﴿81﴾

Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya). ﴾81﴿

Orang yang dapat ilmu Laduni itu mendapat anugerah paling tinggi.

Nabi Khidir AS adalah Guru para Wali.

Catatan: Bass Ismail